Sabtu, 20 Oktober 2012

Pertemuan 6 : Pemaketan Data & Secure Copy

SCP ( Secure Copy)

Salah Satu intruksi yang ada di Linux yang berfungsi untuk menstransfer file atau direktori melalui konsol.

Untuk menstransfer file, sintaxnya :
>> scp namafile namausertujuan@ipadress:/pathusertujuan

Untuk menstranfer direktori, sintaxnya:
>> scp -r /pathdirektoriasal namausertujuan@ipusertujuan:/pathusertujuan

note: untuk menstransfer anda harus mengetahui password root komputer tujuan maupun password user komputer tujuan.


TAR ( Pemaketan File )
Berfungsi untuk memaketkan file atau direktori beserta isinya di dalm system operasi linux.

sintax :
tar -cf namafilepaket.tar namafileataunamadirektoriyangakandipaketkan
tar -xf namafilepaket.tar
note: -cf untuk Create File
        -xf untuk Extrak File

Telnet
Telnet adalah protokol yang digunakan untuk melakukan remote acces.
Sintax pemanggilannya :
$telnet port
Meremot PC dengan perintah telnet :
1.   Masuk ke dalam terminal atau konsol
      Application – System Tool- Terminal
2.   Ketikan[user@userNO]#telnet
      telnet>open
      (to)ipaddress
      Login:

Pertemuan 5 : Setting Ip Address & Hostname

IP address digunakan sebagai alamat dalam hubungan antar host di internet sehingga merupakan sebuah sistem komunikasi yang universal karena merupakan metode pengalamatan yang telah diterima di seluruh dunia. Dengan menentukan IP address berarti kita telah memberikan identitas yang universal bagi setiap interadce komputer. Jika suatu komputer memiliki lebih dari satu interface (misalkan menggunakan dua ethernet) maka kita harus memberi dua IP address untuk komputer tersebut masing-masing untuk setiap interfacenya.
Format IP Address
IP address terdiri dari bilangan biner 32 bit yang dipisahkan oleh tanda titik setiap 8 bitnya. Tiap 8 bit ini disebut sebagai oktet. Bentuk IP address dapat dituliskan sebagai berikut :
xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx
Jadi IP address ini mempunyai range dari 00000000.00000000.00000000.00000000 sampai 11111111.11111111.11111111.11111111. Notasi IP address dengan bilangan biner seperti ini susah untuk digunakan, sehingga sering ditulis dalam 4 bilangan desimal yang masing-masing dipisahkan oleh 4 buah titik yang lebih dikenal dengan “notasi desimal bertitik”. Setiap bilangan desimal merupakan nilai dari satu oktet IP address. Contoh hubungan suatu IP address dalam format biner dan desimal :
Format IP Address
Pembagian Kelas IP Address
Jumlah IP address yang tersedia secara teoritis adalah 255x255x255x255 atau sekitar 4 milyar lebih yang harus dibagikan ke seluruh pengguna jaringan internet di seluruh dunia. Pembagian kelas-kelas ini ditujukan untuk mempermudah alokasi IP Address, baik untuk host/jaringan tertentu atau untuk keperluan tertentu.
IP Address dapat dipisahkan menjadi 2 bagian, yakni bagian network (net ID) dan bagian host (host ID). Net ID berperan dalam identifikasi suatu network dari network yang lain, sedangkan host ID berperan untuk identifikasi host dalam suatu network. Jadi, seluruh host yang tersambung dalam jaringan yang sama memiliki net ID yang sama. Sebagian dari bit-bit bagian awal dari IP Address merupakan network bit/network number, sedangkan sisanya untuk host. Garis pemisah antara bagian network dan host tidak tetap, bergantung kepada kelas network. IP address dibagi ke dalam lima kelas, yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D dan kelas E. Perbedaan tiap kelas adalah pada ukuran dan jumlahnya. Contohnya IP kelas A dipakai oleh sedikit jaringan namun jumlah host yang dapat ditampung oleh tiap jaringan sangat besar. Kelas D dan E tidak digunakan secara umum, kelas D digunakan bagi jaringan multicast dan kelas E untuk keprluan eksperimental. Perangkat lunak Internet Protocol menentukan pembagian jenis kelas ini dengan menguji beberapa bit pertama dari IP Address. Penentuan kelas ini dilakukan dengan cara berikut :
  • Bit pertama IP address kelas A adalah 0, dengan panjang net ID 8 bit dan panjang host ID 24 bit. Jadi byte pertama IP address kelas A mempunyai range dari 0-127. Jadi pada kelas A terdapat 127 network dengan tiap network dapat menampung sekitar 16 juta host (255x255x255). IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar, IP kelas ini dapat dilukiskan pada gambar berikut ini:
  • Dua bit IP address kelas B selalu diset 10 sehingga byte pertamanya selalu bernilai antara 128-191. Network ID adalah 16 bit pertama dan 16 bit sisanya adalah host ID sehingga kalau ada komputer mempunyai IP address 167.205.26.161, network ID = 167.205 dan host ID = 26.161. Pada. IP address kelas B ini mempunyai range IP dari 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx, yakni berjumlah 65.255 network dengan jumlah host tiap network 255 x 255 host atau sekitar 65 ribu host.
  • IP address kelas C mulanya digunakan untuk jaringan berukuran kecil seperti LAN. Tiga bit pertama IP address kelas C selalu diset 111. Network ID terdiri dari 24 bit dan host ID 8 bit sisanya sehingga dapat terbentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256 host.
  • IP address kelas D digunakan untuk keperluan multicasting. 4 bit pertama IP address kelas D selalu diset 1110 sehingga byte pertamanya berkisar antara 224-247, sedangkan bit-bit berikutnya diatur sesuai keperluan multicast group yang menggunakan IP address ini. Dalam multicasting tidak dikenal istilah network ID dan host ID.
  • IP address kelas E tidak diperuntukkan untuk keperluan umum. 4 bit pertama IP address kelas ini diset 1111 sehingga byte pertamanya berkisar antara 248-255.
Selain address yang dipergunakan untuk pengenal host, ada beberapa jenis address yang digunakan untuk keperluan khusus dan tidak boleh digunakan untuk pengenal host. Address tersebut adalah:
  1. Network Address. Address ini digunakan untuk mengenali suatu network pada jaringan Internet. Misalkan untuk host dengan IP Address kelas B 167.205.9.35. Tanpa memakai subnet (akan diterangkan kemudian), network address dari host ini adalah 167.205.0.0. Address ini didapat dengan membuat seluruh bit host pada 2 segmen terakhir menjadi 0. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan informasi routing pada Internet. Router cukup melihat network address (167.205) untuk menentukan ke router mana datagram tersebut harus dikirimkan. Analoginya mirip dengan dalam proses pengantaran surat, petugas penyortir pada kantor pos cukup melihat kota tujuan pada alamat surat (tidak perlu membaca selutuh alamat) untuk menentukan jalur mana yang harus ditempuh surat tersebut.
  2. Broadcast Address. Address ini digunakan untuk mengirim/menerima informasi yang harus diketahui oleh seluruh host yang ada pada suatu network. Seperti diketahui, setiap datagram IP memiliki header alamat tujuan berupa IP Address dari host yang akan dituju oleh datagram tersebut. Dengan adanya alamat ini, maka hanya host tujuan saja yang memproses datagram tersebut, sedangkan host lain akan mengabaikannya. Bagaimana jika suatu host ingin mengirim datagram kepada seluruh host yang ada pada networknya ? Tidak efisien jika ia harus membuat replikasi datagram sebanyak jumlah host tujuan. Pemakaian bandwidth akan meningkat dan beban kerja host pengirim bertambah, padahal isi datagram-datagram tersebut sama. Oleh karena itu, dibuat konsep broadcast address. Host cukup mengirim ke alamat broadcast, maka seluruh host yang ada pada network akan menerima datagram tersebut. Konsekuensinya, seluruh host pada network yang sama harus memiliki broadcast address yang sama dan address tersebut tidak boleh digunakan sebagai IP Address untuk host tertentu.
Jadi, sebenarnya setiap host memiliki 2 address untuk menerima datagram : pertama adalah IP Addressnya yang bersifat unik dan kedua adalah broadcast address pada network tempat host tersebut berada.
Broadcast address diperoleh dengan membuat bit-bit host pada IP Address menjadi 1. Jadi, untuk host dengan IP address 167.205.9.35 atau 167.205.240.2, broadcast addressnya adalah 167.205.255.255 (2 segmen terakhir dari IP Address tersebut dibuat berharga 11111111.11111111, sehingga secara desimal terbaca 255.255). Jenis informasi yang dibroadcast biasanya adalah informasi routing.
  1. Multicast Address. Kelas address A, B dan C adalah address yang digunakan untuk komunikasi antar host, yang menggunakan datagram-datagram unicast. Artinya, datagram/paket memiliki address tujuan berupa satu host tertentu. Hanya host yang memiliki IP address sama dengan destination address pada datagram yang akan menerima datagram tersebut, sedangkan host lain akan mengabaikannya. Jika datagram ditujukan untuk seluruh host pada suatu jaringan, maka field address tujuan ini akan berisi alamat broadcast dari jaringan yang bersangkutan. Dari dua mode pengiriman ini (unicast dan broadcast), muncul pula mode ke tiga. Diperlukan suatu mode khusus jika suatu host ingin berkomunikasi dengan beberapa host sekaligus (host group), dengan hanya mengirimkan satu datagram saja. Namun berbeda dengan mode broadcast, hanya host-host yang tergabung dalam suatu group saja yang akan menerima datagram ini, sedangkan host lain tidak akan terpengaruh. Oleh karena itu, dikenalkan konsep multicast. Pada konsep ini, setiap group yang menjalankan aplikasi bersama mendapatkan satu multicast address.
Untuk keperluan multicast, sejumlah IP Address dialokasikan sebagai multicast address. Jika struktur IP Address mengikuti bentuk 1110xxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx (bentuk desimal 224.0.0.0 sampai 239.255.255.255), maka IP Address merupakan multicast address. Alokasi ini ditujukan untuk keperluan group, bukan untuk host seperti pada kelas A, B dan C. Anggota group adalah host-host yang ingin bergabung dalam group tersebut. Anggota ini juga tidak terbatas pada jaringan di satu subnet, namun bisa mencapai seluruh dunia. Karena menyerupai suatu backbone, maka jaringan muticast ini dikenal pula sebagai Multicast Backbone (Mbone).
Aturan Dasar Pemilihan network ID dan host ID.
IP Address
Network Address Standard
Subnet Mask
Interpretasi
Broadcast Address
44.132.1.20
44.0.0.0
255.255.0.0(16 bit)
Host 1.20 pada subnet 44.132.0.0
44.132.255.255
81.150.2.3
81.0.0.0
255.255.255.0 (24 bit)
Host 3 pada subnet 81.50.2.0
81.50.2.255
167.205.2.100
167.205.0.0
255.255.255.128 (25 bit)
Host 100 pada Subnet 167.205.2.0
167.205.2.127
167.205.2. 130
167.205.0.0
255.255.255.192 (26 bit)
Host 130 pada subnet 167.205.2.128
167.205.2.191
Beberapa kombinasi IP Address, Netmask dan network number
Subnetting hanya berlaku pada network lokal. Bagi network di luar network lokal, nomor network yang dikenali tetap nomor network standard menurut kelas IP Address.
Aktifkan jaringan
# /etc/init.d/network start
Melihat konfigurasi komputer
# ifconfig
Mensetting IP address
# ifconfig eth0 ip netmask subnet
Membuat gateway
# route add default gw ip
Mengetes IP
# ping ip
Stop jaringannya
# /etc/init.d/network stop
Restart Jaringan
# /etc/init.d/network restart
Melihat gateway
            # route
Perintah Dasar Maksud dari Perintah
ifconfig Untuk mengetahui IP Address dalam Lan Card atau bias
juga dapat di pakai sebagai penginputan IP Address dalam
Lan Card
route Untuk dapat mengetahui IP Adress yang di pakai sebagai
Aktifkan jaringan
# /etc/init.d/network start
Melihat konfigurasi komputer
# ifconfig
Mensetting IP address
# ifconfig eth0 ip netmask subnet
Membuat gateway
# route add default gw ip
Mengetes IP
# ping ip
Melihat haisl koneksi
#arp
Stop jaringannya
# /etc/init.d/network stop
Restart Jaringan
# /etc/init.d/network restart
Melihat gateway
# route
gateway atau bias juga dipakai sebagai penginputan IP
Address yang digunakan sebagai gateway.
Arp Menampilkan komputer-komputer yang terkoneksi dengan
PC anda
Ping untuk mengetahui computer anda sudah terkoneksi secara
baik atau belum
/etc/init.d Menjalankan, mematikan atau melihat sebuah service
cat memebaca sebuah file
Cd masuk ke dalam sebuah direktori
Vi  membuat atau mengedit sebuah file

Jumat, 12 Oktober 2012

Pertemuan 4 : EDITOR VI

    Editor vi adalah sebuah editor text standar pada sistem operasi Linux yang berbasiskan mode teks. Seorang user yang menggunakan vi untuk pertama kalinya, mungkin akan mengalami sedikit kesulitan dalam memahami perintah-perintahnya dikarenakan tidak adanya menu-menu yang ditampilkan pada saat kita sedang mengedit file.
Editor VI (vee eye, dibaca vi ai) adalah editor berbasis text yang digunakan oleh banyak pemakai UNIX/LINUX. Editor ini pertama kali dikembangkan oleh William (Bill) Joy sewaktu ia menjadi graduate student di University of California at Berkeley pada tahun 1976.

   Penggunaan editor VI memang agak sedikit menyulitkan penggunanya. Dikarenakan tidak tersedianya menu yang memberikan petunjuk untuk melakukan sebuah perintah. Tetapi jika ingin menguasai linux, tentu saja harus sedikit mengenal editor ini. Perintah-perintah pada editor ini harus dihafal sintaxnya.
Editor VI memiliki dua mode, yaitu :
1.  Command mode (mode perintah) digunakan untuk memberikan perintah-perintah untuk mengedit teks.
2.  Insert mode (mode penyisipan) digunakan untuk melakukan pengetikan teks.
Pertama kali memulai editor VI,  secara default kita menemukan Command mode (mode perintah). Untuk mengaktifkan insert mode kita tinggal mengetikkan huruf i. Bila kita menekan tombol [Escape], maka kita akan kembali ke mode perintah. Selain huruf i kita juga dapat menekan tombol insert.
Untuk memulai Editor VI kita dapat mengetikan perintah :
# > vi namafile.txt
Jika file namafile.txt ditemukan, maka editor akan membuka dokumen tersebut. Tetapi jika tidak ditemukan, maka editor VI akan membuat file baru dengan nama tersebut (namafile.txt) jika disimpan. Untuk itu jangan sampai salah mengetikkan nama sebuah file yang akan diedit.
Perintah-perintah yang berlaku di command mode:
1. Navigasi Cursor
  • l , panah kanan atau spasi : untuk bergeser ke kanan 1 karakter
  • h atau panah kiri : untuk bergeser ke kiri 1 karakter
  • j atau panah bawah : untuk bergeser ke bawah 1 baris
  • k atau panah atas : untuk bergeser ke atas 1 baris
  • :0 atau 1-Shift-G : untuk berpindah ke baris pertama
  • :$ : untuk berpindah ke baris terakhir
  • nG : untuk berpindah ke baris ke n
  • 0 : untuk berpindah Awal baris
  • $ : untuk berpindah Akhir baris
  • ^F : berpindah satu layar penuh ke bawah.
  • ^B : berpindah satu layar penuh ke atas.
  • ^D : berpindah setengah layar ke bawah.
  • ^U : berpindah setengah layar ke atas.
  • ^w : berpindah satu kata ke depan.
  • ^b : berpindah satu kata ke belakang. Tanda ^ adalah tanda tombol Ctrl, ^F artinya anda harus menekan tombol Ctrl bersamaan dengan tombol F.
2. Menghapus Text
  • x : digunakan untuk menghapus satu karakter pada posisi kursor
  • X : digunakan untuk menghapus satu karakter pada sebelah kiri posisi kursor
  • dw : digunakan untuk menghapus 1 kata pada posisi sebelah kanan kursor
  • db : digunakan untuk menghapus 1 kata pada posisi sebelah kiri kursor
  • dd : digunakan untuk menghapus 1 baris pada posisi kursor
  • d [Enter] : untuk menghapus dua baris, baris pada posisi kursor dan baris berikutnya
  • d0 : untuk menghapus dari awal baris sampai tepat sebelum posisi kursor
  • dL : untuk menghapus dari posisi kursor sampai akhir tampilan pada layar
  • d$ : digunakan untuk menghapus dari posisi kursor sampai akhir baris
  • dG : digunakan untuk menghapus dari posisi kursor sampai akhir baris pada file
  • d^ : Menghapus dari posisi kursor sampai awal baris dari file
  • 3dd : Menghapus tiga baris dari posisi kursor kebawah
3. Copy dan Paste Text
Untuk melakukan perintah copy dan paste kita harus memperhatikan langkah-langkah berikut :
  • Tempatkan kursor pada posisi baris yang akan dicopy.
  • Contoh jika ingin copy 5 baris, gunakan command 5yy ( tekan angka 5 diikuti tombol y sebanyak 2x)
  • Kemudian tempatkan posisi kursor pada tempat yang akan di insert-kan dan kemudian tekan p untuk paste.
yy : untuk meng-copy satu baris
yw : untuk meng-copy 1 kata pada posisi sebelah kanan kursor
yb : untuk meng-copy 1 kata pada posisi sebelah kiri kursor
y0 : untuk meng-copy dari awal baris sampai tepat sebelum posisi kursor
yL : untuk meng-copy dari posisi kursor sampai akhir tampilan pada layar
y$ : untuk meng-copy dari posisi kursor sampai akhir baris
yG : untuk meng-copy dari posisi kursor sampai akhir baris pada file
y) : untuk meng-copy dari posisi kursor ke awal kalimat
y( : untuk meng-copy dari posisi kursor ke akhir kalimat
p : untuk mempaste teks
Contoh : perintah 3yw artinya : meng-copy 3 kata dari sebelah kanan kursor
4. Memindahkan Text
Untuk memindahkan teks kita dapat mengikuti langkah-langkah berikut :
  • Tempatkan kursor pada posisi baris yang akan di-cut.
  • Contoh jika ingin memindahkan 5 baris, gunakan command 5dd ( tekan angka 5 diikuti tombol d sebanyak 2x)
  • Kemudian tempatkan posisi kursor pada tempat yang baru dan kemudian tekan p untuk paste.
5. Membatalkan Perubahan
Jika kita melakukan kesalahan ketik atau menghapus tanpa sengaja, kita dapat memperbaikinya dengan menggunakan perintah u atau U.
  • Perintah u digunakan untuk membatalkan perubahan terakhir yang dilakukan oleh pemakai
  • Perintah U digunakan untuk membatalkan seluruh perubahan pada satu baris.
6. Mencari String dan Karakter
Editor VI dapat melakukan pencarian terhadap string dan karakter. Untuk pencarian string, perintah yang digunakan adalah perintah / dan ?. Pada saat kedua perintah ini digunakan, perintah yang diketikkan akan muncul dibagian bawah layar, tempat kita mengetikkan string yang ingin dicari.
Contoh : Misalnya kita ingin mencari kata <VirtualHost>, kita tinggal mengetikkan perintah /<VirtualHost>.
Apa perbedaan antara / dan ? Prinsip Kedua perintah sebenarnya sama, yang berbeda hanya pada arah pencarian yang akan dilakukan. Perintah / mencari ke arah bawah, sedangkan perintah ? mencari ke arah atas dari file.
Perintah n dan N digunakan untuk melanjutkan proses pencarian yang sebelumnya. Perintah n akan mencari dalam arah yang sama, sedangkan perintah N akan mencari dalam arah yang berlawanan. Untuk melakukan pencarian suatu kata tertentu, bisa digunakan command seperti contoh berikut :
/\<host\>
artinya perintah ini hanya akan mencari string dengan nilai host saja, kata virtualhost akan diabaikan.
7. Keluar dari Editor VI
Untuk bisa keluar dari VI maka anda harus masuk ke command mode dahulu dengan menekan tombol ESC pada keyboard atau bisa juga dengan menekan "Control + [" . Nah setelah berada dalam COMMAND MODE ketik :q untuk keluar dari VIM tanpa save , bila file yang dibuka sudah dimodifikasi oleh anda maka VIM tidak akan mengizinkan anda keluar dan untuk mengabaikan peringatan ini maka itu gunakan :q! untuk keluar dari VIM dan mengabaikan segala perubahan pada file tersebut.
8. Menyimpan pekerjaan
Kalo ingin save file yang sudah di rubah, cukup ketikkan :w lalu tekan enter. Jika ingin save file yang sedang dibuka dengan nama lain maka ketik :w namafile_baru dan tekan enter maka file tersebut akan disave menjadi namafile_baru.
9. Perintah Tambahan Lainnya
Masih banyak perintah Editor VI yang bisa digunakan, diantaranya :
  • :r nama_file : adalah command untuk menyisipkan isi file namafile kedalam file yang sedang kita buka
  • :q : digunakan untuk keluar dari Editor VI
  • :w : digunakan untuk menyimpan file
  • :!ls : digunakan me-list isi current directory saat itu (tanpa keluar dari editor VI). Untuk kembali ke editor VI, tekan Enter.
  • :sh : adalah command untuk meninggalkan editor VI untuk sementara untuk melakukan beberapa perintah lain pada shell. Gunakan ctrl-d untuk kembali ke editor VI.
Semua perintah VI diatas dapat dikombinasikan dengan perintah-perintah yang ada, contohnya perintah :wq berarti kita memberikan perintah menyimpan sebuah file kemudian langsung keluar dari editor VI.

Pertemuan 3 : HAK AKSES,KEPEMILIKAN & GROUP

 Dalam sistem linux terdapat kepemilikan file atau ownership dan hak akses permission. Hak Akses merupakan keamanan file dalam sistem linux. Linux adalah sistem operasi yang multiuser, artinya dapat menampung banyak user secara baik.. Karena linux adalah sistem operasi yang berdifat multiuser maka diperlukan mekanisme sisetm untuk mencegah hak akses dari setiap file dari setiap user.

Merubah Kepemilikan File

Setiap file di dalam linux pasti terdapat atribut dan keterangan file. Nah untuk melihat hal tersebut bisa dilakukan dengan menggunakan perintah ls yaitu sebagai berikut :
[root@anggit root]# ls –l /home
-rwxr-xr-x         1    root     root     juli 09 2009            /home/file1
maksud dari keterangan diatas menurut  blok :
-rwxr-xr-x              =  hak akses dari suatu file
root                           =  user
root                           =  grup
juli 09 2009          =  tanggal pembuatan file
/home/file             =  letak file / nama file

setelah melihat contoh diatas sekarang adalah cara untuk merubah kepemilikan file. Adapaun caranya adalah dengan perintah chown sebagai berikut :
[root@anggit root]# ls –l /home
-rwxr-xr-x         1    root     root     juli 09 2009            /home/file1
[root@anggit root]# chown  anggit  /home/file1
[root@anggit root]# ls –l /home
-rwxr-xr-x         1    anggit       root     juli 09 2009            /home/file1
dari contoh diatas terlihat bahwa file1 yang dimiliki oleh user root berubah kepemilikan menjadi user anggit. Kemudian cara untuk merubah kepemilikan grup adalah dengan menggunakan perintah chgrp. Adapun contohnya sebagai berikut :
[root@anggit root]# ls –l /home
-rwxr-xr-x         1    anggit       root     juli 09 2009            /home/file1
[root@anggit root]# chgrp anggit /home/file1
[root@anggit root]# ls –l /home
-rwxr-xr-x         1    anggit       anggit     juli 09 2009            /home/file1
dari contoh diatas terlihat bahwa file1 yang dimiliki oleh grup root berubah kepemilikan menjadi grup  anggit. Berikut ini langkah untuk merubah kepemilikan file dan grup secara bersamaan. Contoh perintah :
[root@anggit root]# ls –l /home
-rwxr-xr-x         1    anggit       anggit     juli 09 2009            /home/file1
[root@anggit root]# chown  root.root /home/file1
[root@anggit root]# ls –l /home
-rwxr-xr-x         1    root     root     juli 09 2009            /home/file1
dari contoh diatas terlihat bahwa file1 yang dimiliki oleh user anggit dan  grup anggit berubah kepemilikan menjadi user root dan grup  root. Jika kadang dijumpai file yang tidak bisa terubah kepemilikannya bisa menggunakan perintah –R (recursive). Contoh penggunaan sebagai berikut :
[root@anggit root]# ls –l /home
-rwxr-xr-x         1    root     root     juli 09 2009            /home/file1
[root@anggit root]# chown -R anggit.anggit   /home/file1
[root@anggit root]# ls –l /home
-rwxr-xr-x         1    anggit    anggit    juli 09 2009            /home/file1

Hak Akses

Hak akses file di linux adalah sangat penting untuk mencegah user yang tidak berkentingan mengakases file-file tertentu. Di dalam linux terdapat user administrator atau biasa disebut super user atau root. Jika kita menggunakan user ini maka akan dapat mengakses semua file yang ada.
Di dalam linux terdapat 3 hak akses. Adapaun hak akses tersebut adalah :
  1. read ( r )
jika suatu file mempunyai hak akses yaitu read maka file tersebut hanya dapat dibaca saja, dengan menggunakan perintah cat, vi, pico dll. Tetapi tidak bisa diubah maupun dihapus. Jika itu adalah direktori maka hanya dapat melihat isi direktori saja menggunakan perintah ls
  1. write ( w )
jika suatu file mempunyai hak akses yaitu write maka file tersebut dapat diubah maupun dihapus. Jika itu adalah direktori maka direktori itu dapat dihapus berserta file file yang ada di dalamnya.
  1. execute ( x )
jika suatu file mempunyai hak akses yaitu execute maka file tersebut dapat dijalankan layaknya sebuah aplikasi. Jika itu adalah direktori maka semua file yang ada di direktori tersebut dapat dijalankan layaknya sebuah program aplikasi

Merubah Hak Akses

Sebelum merubah hak akses perlu diketahui singkatan singkatan yang dugunakan dalam perintah dan mengetahui struktur atribut sebuah file.
Contoh :
[root@anggit root]# ls –l /home
-rwxr-xr-x         1    anggit    anggit    juli 09 2009            /home/file1
Keterangan :
-     r     w      x      r     -      x       r      -      x
1  |  2    3      4   |   5     6     7   |   8      9    10
u                     g                      o
Keterangan :
  • nomer 1 adalah tanda jenis suatau file



  • jika  -  maka itu file biasa
  • jika  d  maka itu adalah direktori
  • jika  l maka itu adalah sebuah link
  • nomer 2,3,4 adalah hak akses kepemilikan dari user
  • nomer 5,6,7 adalah hak akses kempemilian dari grup
  • nomer 8,9,10 adalah hak akses kepemilikan dari other
Kemudian beberapa singkatan yang perlu diketahui :
u = user
g = grup
o = other
a = all (user,grup,other)
+ = menambah atribut
-  = mengurangi atribut
Cara merubah hak akses ada 2 metode dan dengan menggunakan perintah chmod :
  1. Metode Huruf
Contoh penggunaan :
[root@anggit root]# ls –l /home
-rwxr-xr-x         1    root    root     juli 09 2009            /home/file1
[root@anggit root]# chmod  g+w,o+w  /home/file1
[root@anggit root]# ls –l /home
-rwxrwxrwx         1    root    root     juli 09 2009            /home/file1
terlihat contoh diatas cara merubah hak akses dari file1, awalnya -rwxr-xr-x  menjadi –rwxrwxrwx.
Contoh lagi cara merubah hak akses file :
[root@anggit root]# ls –l /home
-rwxrwxrwx         1    root    root     juli 09 2009            /home/file1
[root@anggit root]# chmod  g-rwx,o-rwx  /home/file1
[root@anggit root]# ls –l /home
-rwx——         1    root    root     juli 09 2009            /home/file1
terlihat contoh diatas cara merubah hak akses dari file1, awalnya -rwxrwxrwx  menjadi –rwx——
  1. Metode Angka
Metode angka sebenarnya lebih ke konsep binari. Lihat tabel patokan sbb :

Biner

Hak Akses Desimal
000 0
001 –x 1
010 -w- 2
011 -wx 3
100 r– 4
101 r-x 5
110 rw- 6
111 rwx 7
Yang harus diperhatikan adalah angka desimal :
4  = r
2  = w
1  = x
Contoh penggunaan :
[root@anggit root]# ls –l /home
-rwx——         1    root    root     juli 09 2009            /home/file1
[root@anggit root]# chmod 754 /home/file1
-rwxr-xr-x         1    root    root     juli 09 2009            /home/file1
Dari contoh diatas terliha sudah berubahnya hak akses :
Keterangan angka 755 :
7 berasal dari 4 + 2 + 1 = r + w + x   hak akses oleh user
5 berasal dari 4 + 1      =  r + x            hak akses oleh grup
5 berasal dari 4            =  r                 hak akses oleh grup

Perintah chmod “Numeric Mode”

Perintah ini akan merubah perijinan suatu file/direktori menggunakan kode akses berupa 3 digit nomor tertentu, yang merupakan perwujudan dari hak akses suatu file di Linux. Masing-masing kode tersebut adalah 4 untuk membaca (read), 2 untuk menulis, dan yang terakhir adalah 1 untuk menjalankan sebuah file.
Sebagai contoh, kita ingin sebuah file hanya bisa untuk di baca (4) dan di tulis (2) tapi tidak untuk di jalankan, maka kita bisa mempergunakan perintah 4+2 = 6. Menggunakan cara yang sama apabila kita ingin memberikan hak akses hanya untuk membaca (4), dan memberikan semua hak akses yang ada (7 = 1+2+4).
Lalu kode akses tersebut di kombinasikan berdasarkan urutan ~ hak akses untuk pemilik, group pemilik dan pengguna lain ~ hak kepemilikan sebuah file, dengan sintak perintahnya adalah:

chmod <3 digit nomor> <objek yang ingin di set>

Sebagai contoh berdasarkan perintah ls -l sebelumnya, kita akan melakukan setting agar folder windowshare bisa di pergunakan oleh semua pengguna agar bisa menulis, membaca, dan menjalankan file di folder tersebut, maka kita mempergunakan perintah:
# chmod 777 /home/windowshare
Sehingga bila kita perlihatkan lagi hak akses menggunakan perintah ls -l, akan kita dapatkan hasil seperti berikut:
# ls -l
<< any results >>
drwxrwxrwx 2 root users 4096 1996-02-02 08:37 windowshare
<< any results >>

Perhatikan sekarang kode akses yang menjadi drwxrwxrwx, dari yang semulanya drwxrwxr-x.
Namun apabila kita menginginkan hanya si pemilik file saja yang memiliki hak akses dan yang lainnya (bahkan group pemiliknya) hanya memiliki akses membaca saja (read only), kita bisa menggunakan perintah:
# chmod 744 /home/windowshare
# ls -l
<< any results >>
drwxr-xr-x 2 root users 4096 1996-02-02 08:37 windowshare
<< any results >>

Atau kalau si pemilik saja yang memiliki hak akses, maka kita bisa menjalankan perintah:
# chmod 700 /home/windowshare
# ls -l
<< any results >>
drwx------ 2 root users 4096 1996-02-02 08:37 windowshare
<< any results >>

Apabila kita ingin mengubah hak akses di folder beserta semua isinya, maka dibutuhkan tambahan perintah berupa tanda -R (recursive). Sehingga bila kita ingin mengubah hak akses di folder /home/windowshare beserta isinya, kita tinggal menjalankan perintah:
# chmod -R 700 /home/windowshare

Perintah chmod “Symbolic Mode”

Kalau pada Numeric Mode menggunakan angka-angka, maka pada symbolic mode mempergunakan huruf yang bisa dikombinasikan. Alhasil perintahnya lebih mudah untuk dimengerti. Berikut sintak penulisannya:
chmod [flags] [u/g/o/a] [+/-/=] [r/w/x]
Kombinasi [u/g/o/a] digunakan untuk mengatur hak akses pengguna, yaitu u (pengguna yang memilikinya), g (group yang memilikinya), o (other/pengguna lain yang bukan termasuk dalam group pemiliknya), atau a (all – semua pengguna). Operator untuk + (melakukan setting/menambah), – (mengurangi hak akses) dan = (set hak akses) harus dikombinasikan dengan perintah pilihan selanjutnya yaitu r (read – membaca), w (write – menulis) dan x (execute – menjalankan) sebuah file.
Sebagai contoh kita dasarkan pada contoh sebelumnya. Misalkan kita ingin agar folder windowshare hanya bisa dipergunakan oleh pemiliknya saja:
#chmod u+rwx,og-rwx /home/windowshare
Atau kita ingin agar semua orang hanya memiliki hak akses untuk membaca saja (read only)
#chmod a+rx-w /home/windowshare
Kita juga bisa memberikan setting hak akses sekaligus untuk isi folder tersebut (recursive)
#chmod -R a+rx-w /home/windowshare

Mengubah Kepemilikan File

Untuk mengubah kepemilikan sebuah file kita bisa mempergunakan perintah chown yang memiliki format yang sama dengan perintah chmod. Bedanya yang kita ubah adalah kepemilikan sebuah file. Sintak yang digunakan adalah:
chown <users> <objek yang ingin diubah>
Misalnya kita ingin mengubah kepemilikan folder windowshare diatas, dari root kepada user dengan login linuz, maka kita tinggal melakukan perintah:
# chown linuz /home/windowshare

Mengubah Group Pemilik File

Untuk mengubah group pemilik sebuah file kita bisa mempergunakan perintah chgrp yang juga memiliki format yang sama dengan perintah chown. Bedanya yang kita ubah adalah group pemiliknya. Misalkan kita ingin mengubah group pemilik folder windowshare diatas, dari users kepada group linuzgroup, kita tinggal melakukan perintah:
#chgrp linuzgroup /home/windowshare



 Mengubah hak akses File dan Hak Kepemilikan File

Mengubah Hak akses File dan Hak kepemilikan File .

        Di Linux, ada yang namanya hak akses file.  Hak akses file ini dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
             -    User
-          - Group
-          - Other
Masing-masing dari pengguna tersebut memiliki batasan-batasan tersendiri untuk mengakses sebuah file.
Baiklah karena saya tidak pandai basa-basi jadi langsung saja ke pokok bahasan.
Yang pertama dilakukan adalah login sebagai user biasa.
Setelah login, kita membuat sebuah direktory dengan nama Linux.
Selanjutnya kita masuk ke direktory tersebut dan disini kita akan membuat sebuah file dengan nama coba1.
Setelah jadi sekarang kita lihat permision(hak akses) dari file coba1
Seperti yang terdapat pada gambar, hak izin akses dibagi menjadi 3 bagian, yaitu pertama untuk user, kedua untuk group, ketiga untuk other.
Disebelahnya juga tertera user dan grup pemilik file tersebut yaitu user bernama wahyu dengan grup bernama LAB_E.
Sekarang kita akan mengubah hak Akses ke file tersebut menjadi hanya dapat ditulis untuk masing-masing dari user,group, dan other. Caranya adalah dengan mengetikkan chmod[spasi]222[spasi]namafile.
Setelah berubah, sekarang kita buktikan apakah benar file tersebut hanya dapat ditulis dengan mencoba membaca dan menulis ke file tersebut.
Setelah terbukti, sekarang waktunya kita membuat group baru dan user baru yang akan kita gunakan untuk mengambil alih file coba1
Pertama-tama yang harus dilakukan adalah login ke user root
Setelah itu buat group dengan nama penjarah. Setelah pembuatan group berhasil selanjutnya adalah menambahkan user ke group tersebut. Perintahnya adalah sebagai berikut:
Setelah selesai, sekarang masuk ke tahap mengambil alih kepemilikan file coba1.
Ditahap ini, kita akan mengganti kepemilikan file coba1 yang sebelumnya dimiliki oleh user wahyu dengan group LAB_E menjadi milik user client dengan group penjarah.
Nah, sekarang bisa dilihat perbedaan hak kepemilikan dari file coba1 yang sebelumnya dimiliki oleh user wahyu dengan group LAB_E sekarang telah menjadi milik user client dengan group penjarah.

Jumat, 05 Oktober 2012

Pertemuan 1 : PENGENALAN LINUX

Linux adalah sistem operasi yang dikategorikan sebagai Unix-like OS (yang mirip dengan sistem operasi Unix). Sistem operasi pendatang baru (di dunia Unix) yang mulai naik pamornya pada akhir tahun 1990-an.
          Selama ini pengertian linux banyak menjadi perbincangan dalam dunia teknologi yang dikenal dengan kecanggihannya. Linux mampu digunakan untuk berbagai keperluan seperti: pengembangan software, jaringan, dan sebagai end-user platform. Terdapat beberapa macam distribusi Linux antara lain Stackware, Debian, RedHat, S.u.s.e., Caldera, dan Turbo Linux. Operating system ini kian tahun banyak mengalami peningkatan peminat karena harganya yag terjangkau. Didalamnya juga disertakan program yang mendukung pada operating system ini seperti Tampilan Desktop (Desktop Environment), Web Server, Bahasa Pemrograman, Basis Data dan aplikasi / software perkantoran (office suite) seperti OpenOffice.org, KOffice, Abiword, Gnumeric. Dari pengertian Linux diatas, mari kita lebih lanjut mengetahui jenis-jenis linux.
             Beberapa Jenis-jenis Linux diantaranya :
1.  Debian Linux
   Pada jenis Linux ini mungkin kurang terkenal atau kurang diketahui dan diminati orang. Namun dari beberapa kalangan teknis menyukai Linux jenis ini karena kstabilannya. Pada jenis ini sangat cocok digunakan untuk server karena kecepatan dan keoptimalnnya. Saat ini Debian Linux sudah mencapai versi 4.1
2. Redhat Linux
   Jenis ini tergolong popular di Indonesia dan Amerika. Saat ini redhat linux sudah mencapai versi 9.0. Kemudahan dalam hal instalasi merupakan salah satu kelebihan pada jenis ini.
3. Mandrake Linux
  Mandrake Linux merupakan saudara muda dari Redhat Linux, keduanya diproduksi di satu tempat. Pada jenis ini berpotensi dimanfaatkan untuk computer client yang handal. Mempermudah penggunaan dan proses instalasi yang sederhana merupakan tujuan dari diciptakannya mandrake linux.
4. Caldera Linux
  Tampilannya yang grafis telah menghiasi kita mulai dari penginstalan hingga melakukan setting hardware. Caldera merupakan jenis linux pertama yang menggunakan Auto-Detect Hardware ( seperti plug and play pada Mac).
5. Slackware Linux
   Slackware merupakan distribusi linux yang pertama, dimana pada jenis ini pernah  mengalami masa kejayaan saat baru sedikit orang yang mengenal atau mengetahui Linux. Pada jenis ini hadir dengan model yang sederhana. Semua diakses dengan manual dan tanpa grafik. Versi terbaru dari slackware linux yang kami ketahui hingga saat ini ialah versi 7.1.
6. SuSE Linux
  Suse Linux banyak digunakan pada daerah Eropa. SuSE telah dilengkapi dengan Desktop Manager yang sering dikenal dengan KDE. Serta dilengkapi dengan tools untuk central setting yaitu Yet another Settup Tools (YaST) dimana manfaatnnya yaitu mempermudah dalam konfigurasi sistem internal serta jaringan security.
7. Corel Linux
   Pada jenis ini semua ditampilkan serba grafis mulai dari instalasi sampai boot system. Corel linux mampu memberikan kesederhanaan seperti misalnya pada settingan jaringan yang lebih mudah. Namun bagi sebagian orang akan merasakan bingung melihat tampilannya yang serba grafis, hal itu akan menjadi salah satu kekurangan pada jenis ini.
8. Turbo Linux
   Di daerah Asia jenis ini tergolong popular, turbo linux dibuat dari berbagai under linux yang diprioritaskan untuk kepentingan dalam skala besar. Jenis ini mengkhususkan diri di bidang clustering computer.
9. Ubuntu Linux
   Jenis ini hadir dalam dua versi yaitu versi LiveCD dan versi Install. Tujuan dari proyek ini adalah menciptakan sebuah Sistem Operasi Desktop yang gratis dengan dukungan aplikasi serta dokumentasinya.



Perintah Dasar Linux

      Linux terinspirasi oleh sistem operasi Unix yang pertama kali muncul pada tahun 1969, dan terus digunakan dan dikembangkan sejak itu. Banyak dari konvensi disain untuk Unix juga ada pada Linux, dan adalah bagian penting untuk memahami dasar-dasar dari sistem Linux.
     Orientasi utama dari Unix adalah penggunaan antarmuka baris perintah, dan warisan ini ikut terbawa ke Linux. Jadi antarmuka pengguna berbasis grafik dengan jendela, ikon dan menunya dibangun di atas dasar antarmuka baris perintah. Lagipula, hal ini berarti bahwa sistem berkas Linux tersusun agar dapat dengan mudah dikelola dan diakses melalui baris perintah.
 1.      mount
 Perintah ini akan me-mount filesystem ke suatu direktori atau mount-point yang telah ditentukan. Hanya superuser yang bisa menjalankan perintah ini. Untuk melihat filesystem apa saja beserta mount-pointnya saat itu, ketikkan perintah mount. Perintah ini dapat Anda pelajari di bab mengenai filesystem. Lihat juga perintah umount.
$ mount
/dev/hda3 on / type ext2 (rw)
none on /proc type proc (rw)
/dev/hda1 on /dos type vfat (rw)
/dev/hda4 on /usr type ext2 (rw)
none on /dev/pts type devpts (rw,mode=0622) 
2.      mv
Untuk memindahkan file dari satu lokasi ke lokasi yang lain. Bila argumen yang kedua berupa sebuah direktori maka mv akan memindahkan file ke direktori tersebut. Bila kedua argumen berupa file maka nama file pertama akan menimpa file kedua. Akan terjadi kesalahan bila Anda memasukkan lebih dari dua argumen kecuali argumen terakhir berupa sebuah direktori. 
3.      passwd
Digunakan untuk mengganti password. Anda akan selalu diminta mengisikan password lama dan selanjutnya akan diminta mengisikan password baru sebanyak dua kali. Password sedikitnya terdiri dari enam karakter dan sedikitnya mengandung sebuah karakter. 
4.      pwd
Print working directory, atau untuk menampilkan nama direktori dimana Anda saat itu sedang berada. 
5.      rm
Untuk menghapus file dan secara default rm tidak menghapus direktori. Gunakan secara hati-hati perintah ini terutama dengan option -r yang secara rekursif dapat mengapus seluruh file.
Sekali lagi: Hati-hati dengan perintah ini! 
6.      rmdir
Untuk menghapus direktori kosong. 
7.      cp
Untuk menyalin file atau copy. Misalnya untuk menyalin file1 menjadi file2.
8.      chmod
Digunakan untuk menambah dan mengurangi ijin pemakai untuk mengakses file atau direktori. Anda dapat menggunakan sistem numeric coding atau sistem letter coding. Ada tiga jenis permission/perijinan yang dapat dirubah yaitu:
1. r untuk read,
2. w untuk write, dan
3. x untuk execute.
Dengan menggunakan letter coding, Anda dapat merubah permission diatas untuk masing-masing u (user), g (group), o (other) dan a (all) dengan hanya memberi tanda plus (+) untuk menambah ijin dan tanda minus (-) untuk mencabut ijin.
Misalnya untuk memberikan ijin baca dan eksekusi file coba1 kepada owner dan group, perintahnya adalah:
$ chmod ug+rx coba1
Untuk mencabut ijin-ijin tersebut:
$ chmod ug-rx coba1
Dengan menggunakan sitem numeric coding, permission untuk user, group dan other ditentukan dengan menggunakan kombinasi angka-angka, 4, 2 dan 1 dimana 4 (read), 2 (write) dan 1 (execute).
Misalnya untuk memberikan ijin baca(4), tulis(2) dan eksekusi(1) file coba2 kepada owner, perintahnya adalah:
$ chmod 700 coba2
Contoh lain, untuk memberi ijin baca(4) dan tulis(2) file coba3 kepada user, baca(4) saja kepada group dan other, perintahnya adalah:
$ chmod 644 coba3
Perhatian: Jika Anda hosting di server berbasis Linux, perintah ini sangat penting sekali bagi keamanan data Anda. Saya sarankan semua direktori yang tidak perlu Anda tulis di chmod 100 (jika Apache jalan sebagai current user (Anda)) atau di chmod 501 jika Apache jalan sebagai www-data atau nobody (user lain).
chown
Merubah user ID (owner) sebuah file atau direktori
$ chown <user id> <file> 
9.      chgrp
Perintah ini digunakan untuk merubah kepemilikan kelompok file atau direktori. Misalnya untuk memberi ijin pada kelompok atau grup agar dapat mengakses suatu file. Sintaks penulisannya adalah : chgrp <grup baru> <filechgrp <grup baru> <file>
10.    cat
Menampilkan isi dari sebuah file di layar. Contoh:
$ cat /nama/suatu/file

Pertemuan 2 : OPERASI FILE LINUX

     Setelah kita mempelajari input output pada linux, selanjutnya kita menuju ke Operasi File dan Struktur Direktori. Tujuan kita untuk mempelajarinya adalah untuk memahami organisasi file dan direktori pada sistem operasi linux, menciptakan dan manipulasi direktori, dan memahami konsep dan symbolic link.
Di Operasi File dan Struktur Direktori ini, ada beberapa bagian yang dijelaskan pada postingan kali ini. Mari kita ulas.
1. Organisasi File
Sistem file pada linux menyerupai pepohonan, yaitu dimulai dari root, kemudian direktori dan sub direktori. Kita dapat menciptakan File dan Direktori mulai dari root ke bawah. Direktori adalah file khusus yang berisi nama file dan INODE.

2. Direktory Standar

setelah proses instalasi, Linux menciptakan file yang baku yang terdiri atas /etc, /dev, /bin, dll yang juga mempunyai fungsi yang beda pula yaitu /etc yang akan menampilkan isi file administrative dan file executable, /dev yang akan menampilkan isi file khusus yang mereprentasikan peralatan hardware seperti memori, disk, printer, tape, floppy, dll. /bin yang berisi utilitas sistem level rendah. Mari kita coba percobaannya yaitu melihat direktori home menggunakan perintah $pwd

 
3. Melihat Isi File
Untuk melihat jenis file, gunakan format :
file filename(s)
Isi file akan dilaporkan dengan deskripsi level tinggian seperti level berikut
$ file myprog.c letter.txt webpage.html
Dalam perintah diatas, pada myprog.c akan menampilkan isi dari file.c, letter.txt akan menampilkan isi dari file letter.txt, dan pada webpage.html akan menampilkan isi dari file webpage.html. 

 
5. Mencari File
Kita bisa mencari file di linux pada terminal dengan mengetikan perintah-perintah tertentu. Perintah find, akan melihat file berdasarkan nama file yang diketikkan setelah mengetik perintah find. Perintah which, untuk mengetahui letak file.

 
   Kesimpulannya dari semmua percobaan diatas, kita bisa melihat direktori home melalui perintah $ pwd, melihat isi file menggunakan perintah $ file , mencari file menggunakan perintah $ find diikuti dengan mengetikkan perintah-perintah selanjutnya secara mendetail untuk mencari file tersebut.